Sifat
Wajib Allah Swt. berjumlah dua puluh. Kemudian jumlah dua puluh sifat
ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan
ma’nawiyah.
1) Nafsiah, adalah sifat yang berhubungan
dengan keberadaan Zat Allah Swt. Ini hanya memiliki satu sifat, yaitu
sifat wujud (Eksistensi Tuhan).
2) Salbiyah, dapat diartikan sebagai jenis sifat yang dipahami
untuk meniadakan-menyangkal- ketidaklayakkan dan ketidaksesuaian bagi
Allah Swt. Dinamakan salbiyah (terlepas) karena motifasi penyifatan ini
bertujuan menafikan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah Swt. Adapun
sifat-sifat yang terekrut dalam Salbiyah meliputi sifat qidam; dahulu
tanpa permulaan, baqa; kekal, mukhalafah li al-hawadits; berbeda dengan
makhluk, qiyamuhu bi nafsih: eksis dengan Zat sendiri, dan wahdaniyah:
Maha Esa. Sifatsalbiyah dapat digambarkan seperti sifat qidam (dahulu
tidak berawal), misalnya, berarti bahwa wujud Allah Swt sudah ada sejak
semula tanpa di dahului sesuatupun. Jadi sifat qidam ini menolak sifat
kebaharuan;
3) Ma’ani, adalah sifat wajib bagi Allah Swt
yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan
orang karena kebenarannya dapat dibuktikan oleh pancaindera. Yang
termasuk ke dalam sifat ma’ani ada tujuh sifat, antara lain sifat
qudrat; kuasa, iradat: kehendak, ilm: pengetahuan, hayat: hidup, sama’:
mendengar, bashar: melihat, dan kalam: bicara.
4)
Ma’nawiyah, sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani, atau merupakan
kelanjutan logis dari sifat ma’ani. Sifat yang masuk dalam bagian ini
ada tujuh, kaunuhu qadiran: Keberadaan-Nya Maha Kuasa, kaunuhu muridan:
Keberadaan-Nya Maha Berkehendak, kaunuhu ’aliman: Keberadaan-Nya Maha
Mengetahui, kaunuh hayyan: Keberadaan-Nya Maha Hidup, kaunuh sami’an:
Keberadaan-Nya Maha Mendengar, kaunuhu bashiran: Keberadaan-Nya Maha
Melihat, dan kaunuhu mutakalliman: Keberadaan-Nya Maha Berbicara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar