Jumat, 21 Desember 2012

Pembagian sifat wajib bagi Allah

Sifat Wajib Allah Swt. berjumlah dua puluh. Kemudian jumlah dua puluh sifat ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu nafsiyah, salbiyah, ma’ani, dan ma’nawiyah.

1) Nafsiah, adalah sifat yang berhubungan dengan keberadaan Zat Allah Swt. Ini hanya memiliki satu sifat, yaitu sifat wujud (Eksistensi Tuhan).

2) Salbiyah, dapat diartikan sebagai jenis sifat yang dipahami untuk meniadakan-menyangkal- ketidaklayakkan dan ketidaksesuaian bagi Allah Swt. Dinamakan salbiyah (terlepas) karena motifasi penyifatan ini bertujuan menafikan sifat-sifat yang tidak layak bagi Allah Swt. Adapun sifat-sifat yang terekrut dalam Salbiyah meliputi sifat qidam; dahulu tanpa permulaan, baqa; kekal, mukhalafah li al-hawadits; berbeda dengan makhluk, qiyamuhu bi nafsih: eksis dengan Zat sendiri, dan wahdaniyah: Maha Esa. Sifatsalbiyah dapat digambarkan seperti sifat qidam (dahulu tidak berawal), misalnya, berarti bahwa wujud Allah Swt sudah ada sejak semula tanpa di dahului sesuatupun. Jadi sifat qidam ini menolak sifat kebaharuan;

3) Ma’ani, adalah sifat wajib bagi Allah Swt yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia dan dapat meyakinkan orang karena kebenarannya dapat dibuktikan oleh pancaindera. Yang termasuk ke dalam sifat ma’ani ada tujuh sifat, antara lain sifat qudrat; kuasa, iradat: kehendak, ilm: pengetahuan, hayat: hidup, sama’: mendengar, bashar: melihat, dan kalam: bicara.

4) Ma’nawiyah, sifat yang berhubungan dengan sifat ma’ani, atau merupakan kelanjutan logis dari sifat ma’ani. Sifat yang masuk dalam bagian ini ada tujuh, kaunuhu qadiran: Keberadaan-Nya Maha Kuasa, kaunuhu muridan: Keberadaan-Nya Maha Berkehendak, kaunuhu ’aliman: Keberadaan-Nya Maha Mengetahui, kaunuh hayyan: Keberadaan-Nya Maha Hidup, kaunuh sami’an: Keberadaan-Nya Maha Mendengar, kaunuhu bashiran: Keberadaan-Nya Maha Melihat, dan kaunuhu mutakalliman: Keberadaan-Nya Maha Berbicara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar